Menuju Indonesia Emas 2045, Equatorise Advisory Mendorong Kemitraan Strategis

15 Mei 2024, 16:15 WIB
Menuju Indonesia Emas 2045, Equatorise Advisory Mendorong Kemitraan Strategis./ist /

PR JABAR - Dalam jaringan bisnis dan konsultasi strategi global yang kompleks, satu nama mencuat: Steven Marcelino. Sebagai Mitra Manajemen dan CEO Equatorise, perjalanan Marcelino dari seorang bankir investasi menjadi seorang strategis visioner telah luar biasa.

Komitmennya untuk memberdayakan perusahaan-perusahaan Indonesia di panggung dunia bukan hanya sekadar ambisi, tetapi juga sebuah keyakinan yang mendalam akan potensi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global.

Perjalanan Steven Marcelino adalah bukti dari dedikasi teguhnya terhadap kisah pertumbuhan Indonesia. Setelah menghabiskan 15 tahun di Inggris, Marcelino, seperti banyak profesional diaspora, bisa saja melanjutkan karir suksesnya di luar negeri.

Baca Juga: Meme Kelas Jadi Viral, Berkat Penampilan Kiper Maarten Paes Lakukan Penyelamatan Krusial

Namun, didorong oleh rasa kewajiban dan peluang yang mendalam, ia memilih untuk kembali ke Indonesia, memulai misi untuk mengangkat perusahaan-perusahaan Indonesia ke panggung global.

"Awal terbentuknya Equatorise berasal dari pengamatan atas kesenjangan yang mencolok di pasar. Saat raksasa konsultan global lebih banyak melayani perusahaan-perusahaan Fortune 500, perusahaan-perusahaan Indonesia kekurangan dukungan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka untuk bersaing di skala internasional," tutur Marcelino, Rabu, 15 Mei 2024.

Dengan demikian, Equatorise lahir pada tahun 2021, dengan memanfaatkan keahliannya untuk memberikan layanan konsultasi yang berfokus pada menjelajahi kompleksitas pasar global.

Di tengah-tengah ethos Equatorise terletak tiga prinsip inti: Showcase, Simplify, dan Shape. Frustrasi Steven atas kurangnya visibilitas internasional Indonesia mendorongnya untuk memperlihatkan wajah modern negara ini kepada dunia.

"Lewat narasi yang disederhanakan dan pembentukan kemitraan strategis, Equatorise bertujuan untuk menyoroti potensi Indonesia sebagai kekuatan regional, menyeimbangkan geopolitik global," jelas Marcelino.

Tiga Pilar Equatorise

Ditambahkannya, Equatorise beroperasi di atas tiga pilar, masing-masing mewakili tiang penopang lanskap ekonomi masa depan Indonesia.

Baca Juga: Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Dihadiahi Mobil Listrik Mewah

Pilar Strategi Nol Baru dan Teknologi (NZST) berfokus pada energi terbarukan, mineral penting, kehutanan, dan pasar karbon, menempatkan Indonesia sebagai pemimpin dalam pembangunan berkelanjutan.

Pilar Transformasi Digital dan Industri Baru (DTNI) menekankan teknologi lompatan, memanfaatkan ekonomi digital yang berkembang pesat untuk mendorong pertumbuhan.

Terakhir, Pilar Kesehatan Global dan Ilmu Kehidupan (GHLS) mengatasi penyakit tropis dan inovasi kesehatan, yang penting bagi ketahanan kesehatan Indonesia.

Pioneering, Accountability, Humility, dan Empathy (PAHE) menjadi dasar operasi Equatorise. Nilai-nilai ini memandu setiap keputusan dan tindakan, menjamin komitmen terhadap keunggulan, integritas, dan tanggung jawab sosial.

Prinsip-prinsip inilah yang menjadi alasan dampak Equatorise meluas jauh di luar ruang rapat dan sesi konsultasi. Dari mendukung delegasi Indonesia di COP26 hingga memimpin proyek-proyek warisan selama Kepresidenan B20, Equatorise berada di garis depan membentuk narasi global Indonesia.

Baca Juga: Cara Klaim Kode Redeem Solo Leveling Arise Mobile atau PC yang Masih Aktif di Bulan Mei 2024

Keterlibatan strategis Marcelino dalam acara-acara global penting seperti Davos WEF dan COP28 menegaskan peran penting Equatorise dalam mempromosikan kepentingan Indonesia di panggung dunia.

Selain kemitraan pemerintah, Equatorise secara aktif membangun hubungan bisnis-bisnis, memfasilitasi pertukaran antara Indonesia, Inggris, dan Eropa.

Visi Marcelino tidak hanya sebatas konsultasi belaka, namun mencakup pendekatan holistik terhadap pembangunan bangsa, memberdayakan generasi mendatang pemimpin dan pembuat kebijakan Indonesia untuk menavigasi kompleksitas lanskap global yang berkembang pesat.

Perjalanan Steven Marcelino dari seorang profesional diaspora hingga menjadi kepala Equatorise mencerminkan semangat kewirausahaan dan ketahanan Indonesia.

"Melalui Equatorise, saya tidak hanya menawarkan bimbingan strategis tetapi juga menyalakan obor harapan bagi perusahaan-perusahaan Indonesia, menerangi jalan menuju kesuksesan global," ujarnya.

"Saat Indonesia menuju zaman keemasannya pada tahun 2045, Equatorise berdiri sebagai mitra yang teguh, mengarahkan bangsa menuju masa depan kemakmuran dan kemasyhuran di panggung dunia," tambahnya.***

Editor: Lucky ML

Tags

Terkini

Terpopuler