Bagi Anie berangkat ke tanah suci bukan hal yang mudah. Ia harus menabung beberapa tahun untuk bisa mendaftar. Sebagai petani biaya haji baginya tidak murah. Harus menjual keringat.
“Berangkat haji itu impian semua orang. Apapun akan dilakukan untuk mewujudkan. Namun semua itu terbayar dengan pelayan yang diberikan petugas untuk jemaah haji. Saya bangga sama petugas haji,” ungkapnya penuh semangat.
Meski berangkat bersama suami, Rusianie berkata saat ibadah di Masjid Nabawi tempat salat laki- laki dan perempuan itu terpisah, sehingga saat keluar masjid sulit bertemu karena dipadati ribuan jemaah dari seluruh dunia.***