PR JABAR-Kota Madinah merupakan kota suci kedua setelah Kota Mekah yang sangat akrab dengan calon jemaah haji. Bahkan bagi mereka yang datang dari Indonesia, Kota Madinah begitu populer, termasuk oleh para jemaah ibadah Umroh.
Pada musim ibadah haji sekarang, Kota Madinah sangat ramai dipadati calon jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia.
Seperti pada malam itu, seiira pukul 21.00 Waktu Arab Saudi, suasana di Masjid Nabawi sangat ramai oleh jamaah. Usai melaksanalan Sholat Isya, mereka berbondong-bondong kembali ke hotelnya masing-masing.
Baca Juga: Realisasikan Cita Indonesia Emas 2045, Fraksi PKB Desak Pengesahan RUU KIA
Namun, bagi jamaah asal Indonesia, terutama kaum jamaah laki-laki, ada hal yang kurang jika tidak "nongkrong" terlebih dahulu. Mereka bersantai di luar hotel untuk menikmati suasana malam.
Sambil menseruput secangkir kopi hitam, mereka mengobrol akrab dengan sesama, maupun kawan baru yang dikenalnya di situ.
Jangan salah, di Nabawi ini, cukup banyak juga warga, utamanya penjual, yang bisa berbahasa Indonesia. Ini dikarenakan memang, jumlah jamaah haji dan umroh asal Indonesia cukup mendominasi.
Bak di kampung halamannya di Indonesia, obrolan mencair dengan sendirinya. Tiap-tiap calon haji yang berbeda suku, budaya, dan bahasa silih mencerna cerita-cerita menakjubkan yang dialaminya saat di Tanah Suci.
Pemandangan tersebut selalu dapat dijumpai di pelataran-pelataran hotel tempat jamaah calon haji Indonesia menginap. Bahkan, "nongkrong" ini bisa menjadi penanda bahwa hotel tersebut dikuasai oleh jamaah Indonesia.