Kawasan Sunda di Zaman Es Jadi Tempat Terhangat, Pendiri Situs Gunung Padang Berbagi Tempat dengan Pemburu

- 9 Januari 2024, 16:44 WIB
Gunung Padang.
Gunung Padang. /Pixabay

"Wilayah ini kemudian dikenal menjadi Sundaland atau Perairan Sunda. Secara biologi dan geografi juga disebut sebagai Sunda Shelf atau Paparan Sunda," ujar Professor Yahdi.

Wilayah Sundaland ini menjadi terkenal dari aspek keilmuan, karena tak hanya mencakup Indonesia. Namun juga bersambung ke arah Utara Barat ke wilayah-wilayah yang kini dikenal sebagai negara-negara Asia Tenggara ke Asia.

"Sundaland ini merupakan ujung dari suatu wilayah dari daratan Asia sampai Asia Tenggara, dan sebagian besar itu di wilayah perairan Indonesia," ucap Yahdi.

"Kalau sekarang ada yang menyebut Indonesia adalah benua maritim, ya memang (benar), karena wilayahnya yang besar, sekarang jadi laut yang sangat luas," imbuhnya lagi.

Di mata dunia

Dalam ilmu kebumian dunia, Sunda ini telah dikenal secara internasional. Istilah ini telah lama digunakan ilmuwan untuk menyebut suatu wilayah yang terletak di belahan tenggara benua Asia. Kepulauan Sunda sudah tercatat dalam buku Geographia karya Claudius Ptolemeus dari abad kedua Masehi Kekaisaran Romawi. Ptolemeus menulis Sunda dengan ejaan Sinde, Jawa dengan ejaan Sabadibe (Jawadwipa), Sumatera dengan sebutan Barus.

"Secara geografi, geologi, dan rekonstruksinya, wilayah Jawa Barat ini memang merupakan bagian dari Paparan Sunda atau Sundaland. Jika berbicara aspek antropologinya, termasuk budayanya, ada masyarakat suku Sunda yaitu masyarakat Jawa Barat, jadi itu akan berkaitan," kata Yahdi.

Menurutnya, penamaan itupun sangat berkaitan dengan zaman penyebaran awal di Indonesia. Hal tersebut terjadi ketika banyak aktivitas perdagangan dengan masyarakat dari Asia, terutama India yang membawa pengaruh agama Hindu serta Buddha dan penggunaan bahasa Sansekerta.

"Jadi memang berkaitan erat dengan nama Sunda itu, yang artinya menjadi suku Sunda. Kenapa kemudian ada suku Jawa dan lain sebagainya, itu wilayah penjelasan dari sisi antropologi dan historis," jelasnya.

Gunung Padang

Halaman:

Editor: H. D. Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah