Perjuangan Cinta Putri Ong Tien dan Sunan Gunung Jati, Legenda Bokor Kuningan Hingga Dinding Keraton Cirebon

- 14 Januari 2024, 09:42 WIB
Kisah Putri Ong Tien dan Sunan Gunung Jati, Legenda Bokor Kuningan Hingga Keramik Dinding Keraton di Cirebon
Kisah Putri Ong Tien dan Sunan Gunung Jati, Legenda Bokor Kuningan Hingga Keramik Dinding Keraton di Cirebon /YouTube Dua Aufa

 

PR JABAR - Putri Ong Tien merupakan istri dari Syarif Hidayatullah atau juga dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Perjalanan cinta Putri Kaisar Hong Gie dari masa Dinasti Ming dan seorang penyebar agama Islam di Jawa Barat ini menjadi sejarah yang banyak dikenang.

Pertemuan mereka bermula saat Sunan Gunung Jati berkunjung ke Cina untuk menyebarkan ajaran Islam di sana (sebelum tahun 1479). Kala itu, Syarif Hidayatullah mendapat undangan dari Kaisar Hong Gie untuk datang ke Istana Kaisar Cina.

Di sanalah, Sunan Gunung Jati mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Putri Ong Tien. Benih-benih cinta pun mulai muncul ketika legenda bokor kuningan di perut sang putri yang menghilang berkat kesaktian sang ulama. Hal tersebut mampu membuka hati Putri Ong Tien untuk mengikuti ajaran Islam.

Sayangnya, Kaisar Hong Gie tidak menyetujui hubungan mereka. dan mengusir Sunan Gunung Jati dari Cina. Setelah singgah di beberapa tempat, Syarif Hidayatullah memilih kembali ke Cirebon

Namun, saking cintanya Putri Ong Tien kepada Sunan Gunung Jati, ia pun bersikeras untuk menyusul Syarif Hidayatullah ke Cirebon dan meyakinkan Kaisar Hong Gie hingga untuk mendapatkan izin.

Baca Juga: 5 Kota Termakmur di Provinsi Jawa Barat, Juaranya Cirebon atau Bandung?

Putri Ong Tien dan tiga orang pengawalnya berlayar dengan membawa barang-barang berharga dari istana, seperti piring-piring panjang yang terbuat dari keramik, perangkat berbahan kuningan, dan lain sebagainya.

Di Cirebon, akhirnya Putri Ong Tien bertemu dengan Syarif Hidayatullah dan mereka pun menikah sekitar tahun 1481. Sejak itu, putri Kaisar Hong Gie ini memilih untuk menjadi mualaf dengan memeluk agama Islam dan mendapat gelar Rara Sumanding

Halaman:

Editor: Mayangmoy

Sumber: Buku


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah