Penjelasan Hukum Bacaan Izhar Syafawi dan Contohnya

- 13 Februari 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi. Mushaf Al Quran
Ilustrasi. Mushaf Al Quran /Afshaf/

PR JABAR - Izhar Syafawi merupakan salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang membahas aturan dan tata cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Fokus utama Izhar Syafawi adalah pada bacaan nun mati yang harus diucapkan dengan jelas tanpa adanya nada mendengung.

Untuk menghindari kesalahan saat membaca ayat dengan menerapkan hukum Izhar Syafawi, berikut penjelasan dan contohnya dalam Al-Qur’an:

Pengertian izhar syafawi

Secara kebahasaan, kata izhar memiliki makna jelas atau terang. Sementara arti izhar dalam ilmu tajwid adalah membaca huruf hijaiyah yang dibaca jelas tanpa mendengung.

Hukum bacaan izhar berlaku apabila terdapat nun mati (نْ), tanwin (ـًـــٍـــٌ), atau mim mati (مْ) yang bertemu dengan huruf-huruf izhar.

Sementara, hukum bacaan izhar syafawi berlaku apabila mim mati ( مْ ) bertemu dengan seluruh huruf hijaiyah, kecuali mim ( م ) dan ba ( ب ).

Jika mim mati ( مْ ) bertemu selain huruf mim ( م ) dan ba ( ب ), maka dibaca secara jelas di tenggorokan sesuai makhrajnya.

Contoh bacaan izhar syafawi

Untuk lebih memahami hukum bacaan izhar syafawi, berikut adalah beberapa ayat Al-Qur’an dengan hukum bacaan izhar syafawi di dalamnya.

Surah Al-Kahfi Ayat 5:

مَّا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِءَابَآئِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَٰهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا

Mā lahum bihī min ‘ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā.

Alasan: dalam ayat tersebut, terdapat huruf nun mati (نْ) bertemu dengan huruf ain (ع). Maka berlakulah hukum bacaan izhar syafawi.

Surah Al-Lahab ayat 2:

مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ

Mā agnā ‘an-hu māluhụ wa mā kasab.

Alasan: dalam ayat tersebut, terdapat huruf nun mati (نْ) bertemu dengan huruf ھ (Ha). Maka berlakulah hukum bacaan izhar syafawi.

Surah An-Nazi’at ayat 46:

كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا

Ka`annahum yauma yaraunahā lam yalbaṡū illā 'asyiyyatan au ḍuḥāhā.

Alasan: dalam ayat tersebut, terdapat huruf mim mati bertemu dengan huruf jim (ج). Maka berlakulah hukum bacaan izhar syafawi.

Al-Bayyinah ayat 8:

جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ

Jazā`uhum 'inda rabbihim jannātu 'adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu 'an-hum wa raḍụ 'an-h, żālika liman khasyiya rabbah.

Alasan: dalam ayat tersebut, terdapat huruf mim mati bertemu dengan huruf jim (ج). Maka berlakulah hukum bacaan izhar syafawi.***

Editor: Raqsan Jani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah