Literasi Untuk Negeri: Ajang Kreasi Seni Anak-anak Yatim Piatu dan Bedah Buku Berjudul Pulang ke Rumah

- 8 Januari 2024, 05:39 WIB
Bedah buku dan pentas seni anak-anak Yatim Piatu di Sorerang Kab. Bandung
Bedah buku dan pentas seni anak-anak Yatim Piatu di Sorerang Kab. Bandung /PR Jabar/Artya Syah/

Milad Yamuti ini dan bedah buku "Pulang ke Rumah" menjadi ajang apresiasi anak-anak yatim, melalui bukunya Windy menceritakan kisah-kisah keseharian dan konflik menarik di dalam rumah yatim piatu.

Baca Juga: SELAMAT Saldo Dana Gratis Akan Diterima Pengguna Aplikasi Ini, Klaim Rp 100 Ribu Cuma-cuma

Menurut Windy royalti dari penjualan buku ini 100% akan didonasikan untuk Yamuti.

"Dengan adanya acara ini saya berharap khlayak ramai dapat mengenal Yamuti dan anak-anak hebatnya, menggaet kedinasan untuk dapat melakukan kerja sama dalam rangka membuka gerbang kesempatan anak-anak yatim Yamuti untuk bersekolah dan menggap[ai cita-cita mereka. Royalti dari penjualan buku akan saya wakafkan untuk program pendidikan Yamuti semoga jadi pemantik donatur lain untuk ikut andil dalam memelihara anak yatim dari kebodohan," jelas Windy.

Sementara itu, Kurnia Effendi atau yang akrab dipanggil Mas Kef saat membedah buku ini merasa terkesan dengan penyampain tokoh-tokoh yang ada di dalamnya yang menurutnya terasa hidup.

"Menurut saya, tokoh-tokoh yang di dalamnya terasa nyata dan mungkin diambil dari keseharian para penghuni panti asuhan, Windy berhasil menghidupkan para tokoh-tokoh tersebut dalam narasi dan dialog-dialog yang hidup," jelas Mas Kef.

"Sedikit saran untuk ke depannya melakukan beberapa perbaikan atau editing pada beberapa tulisan yang masih saya dapatkan saat membaca cerita dalam buku ini," kritik Mas Kef.

Sementara itu Ratna Ayu Budiarti dalam bedah cerita di buku "Pulang ke Rumah" menyukai tokoh Nit Nit yang ada dalam buku ini, "ada hikmah dalam cerita di buku ini dari tokoh Nit Nit, yaitu jangan menilai seseorang hanya dari penampilannya saja," kata Ratna.

Baca Juga: Seminggu Jelang Peluncuran, 5 Bocoran Tentang Samsung Galaxy S24 Ini Patut Disimak, Bakal Banyak Sentuhan AI

Editor senior Tribun Jabar sekaligus editor buku nasional Hermawan Aksan menyoroti ending dari setiap cerita yang ada, "saya melihat setyiap cerita memiliki ending terbuka, dan bisa dikembangkan untuk membuat cerita lain yang lebih luas atau pengembangan dari satu tokoh istilah kerennya spin off," jelas Hermawan Aksan yang akrab dipanggil Mas Her atau Kang Her karena meskipun berasal dari Bumi Ayu tapi sering menulis cerita-cerita berbahasa Sunda dan sudah lama tinggal di Kota Bandung.

Halaman:

Editor: Artya Syah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah