Pemain Profesional Keroyok Wasit Liga Tarkam, Aparat Kepolisian Langsung Beraksi

3 Juni 2024, 17:29 WIB
Ilustrasi pengeroyokan. /Instagram@lingkarjateng.id/

PR JABAR - Turnamen sepak bola amatir "Bener Bersatu Cup 2024" yang memperebutkan Piala Bupati Kabupaten Semarang berakhir ricuh. Insiden tersebut terjadi setelah pemain dan penonton mengejar dan mengeroyok wasit yang memimpin pertandingan.

Laga final yang berlangsung di Lapangan Pule Tugu Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, pada Minggu (2 Juni 2024), mempertemukan PS Putra Bakti dari Desa Patemon melawan PS Ar Rafi dari Kabupaten Boyolali. Pertandingan ini diwarnai kehadiran beberapa pemain profesional dari Liga 1, termasuk Bayu Pradana, Komarudin, Ilham Mahendra, Bagus Kahfi, Bagas Kaffa, Joko Ribowo, dan Wahyu Prasetyo.

Dalam insiden tersebut, Wasit Hadi Suroso dan Ridwan Prayitno dikeroyok pemain dan penonton yang tidak puas dengan kepemimpinan mereka.

Kericuhan pertama terjadi saat Hadi Suroso memberikan kartu merah kepada dua pemain Putra Bakti Patemon. Hal ini memicu kemarahan para pendukung tim tersebut dan mereka masuk ke lapangan, mengeroyok Hadi hingga mengalami luka.

Pertandingan dilanjutkan dengan wasit baru, Ridwan Prayitno. Namun, di akhir pertandingan, saat dia meniup peluit penalti untuk Ar Rafi, dia kembali menjadi sasaran pengeroyokan oleh pemain dan penonton.

Video kericuhan ini beredar luas di media sosial dan memicu kecaman dari berbagai pihak.

Baca Juga: Keributan di Liga Tarkam Semarang: Wasit TNI Dikeroyok Pemain Liga 1, PSSI Jateng Beri Tindakan Tegas!

Rekaman video yang diunggah oleh akun Instagram @forumwasitindonesia menunjukkan pemain mengejar dan menyerang wasit. Hadi berencana membawa kasus ini ke jalur hukum.

Bagus Kahfi, salah satu pemain yang terlibat, membantah ikut dalam aksi kekerasan tersebut. "Saya dan Bagas tidak memukul wasit. Kami justru berusaha memisahkan," ujarnya melalui unggahan di media sosial.

Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi, menyesalkan kejadian tersebut dan berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. "PSSI Jateng akan bertindak tegas untuk memberikan efek jera dan menjaga sportivitas sepak bola di Jawa Tengah," kata Yoyok.

Selain itu, kejadian ini turut melibatkan beberapa pemain profesional yang seharusnya menjadi contoh sportivitas. Handrianus Handyar Rhaditya, pengacara yang juga seorang wasit, mengatakan akan melaporkan kasus ini ke Polsek Tengaran dan Polres Semarang berdasarkan Pasal KUHP 170 tentang pengeroyokan.

Kasi Humas Polres Semarang, AKP Pri Handayani, mengkonfirmasi belum ada laporan resmi yang masuk, namun pihaknya telah berupaya melakukan mediasi untuk menjaga situasi tetap kondusif. "Saat keributan terjadi, anggota Polri dan TNI di lapangan langsung mengamankan wasit dan menghentikan pertandingan," jelasnya.

Insiden ini menyoroti pentingnya menjaga sportivitas dan memberikan contoh yang baik dalam pertandingan sepak bola, terutama bagi pemain profesional yang menjadi panutan banyak orang.***

Editor: H. D. Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler