Curah Hujan di Purwakarta Masih Tinggi, Pj Bupati Minta Petugas Penanggulangan Bencana Siaga Penuh

19 Maret 2024, 13:12 WIB
Petugas tengah memotong ranting pohon yang tumbang di Purwakarta, baru-baru ini./IST /

PR JABAR - Tingkat curah hujan di Kabupaten Purwakarta masih tinggi dan berpotensi mengakibatkan bencana alam, seperti longsor, banjir, pergerakan tanah dan angin puting beliung.

Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta Benni Irwan pun langsung menginstruksikan petugas penanggulangan bencana untuk terus bersiaga penuh mengantisipasi terjadinya berbagai bencana alam.

Instruksi disampaikan melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Purwakarta, Norman Nugraha.

Baca Juga: Muncul Di Kontestasi Pilkada Majalengka, Kades Putri dalem: Saya Masih Fokus Kerja

"Kami meminta seluruh petugas dari intansi terkait penanggulangan bencana untuk bersiaga penuh selama 24 jam. Dalam triwulan pertama 2024 ini, curah hujan masih sangat tinggi. Kita harus bersiaga penuh agar potensi bencana bisa kita antisipasi," tutur Norman Nugraha, Selasa, 19 Maret 2024.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta menyebutkan, dalam tiga bulan pertama 2024, sejak awal Januari - pertengahan Maret, tercatat terjadi 116 kali bencana alam akibat intensitas curah hujan yang tinggi. Bencana itu tersebar di 15 kecamatan di seluruh Purwakarta.

Norman menuturkan, untuk mengantisipasi terjadinya berbagai bencana alam tersebut Pemkab Purwakarta terus berkoordinasi dengan TNI-Polri.

"Koordinasi dengan TNI-Polri terus kita lakukan untuk memastikan semua langkah antisipasi bencana bisa berlangsung cepat dan tepat. Kita ingin memastikan keselamatan rakyat dari ancaman bencana selama musim penghujan ini," ungkapnya.

Norman juga mengingatkan masyarakat untuk ikut meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana. Semua dampak dari masih tingginya curah hujan harus serius diwaspadai dan harus disiapkan langkah-langkah antisipasinya.

"Termasuk potensi potensi bencana akibat curah hujan yang tinggi harus kita waspadai. Jangan sampai kita tidak menyiapkan antisipasinya," ujar Norman.

Baca Juga: Cek Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bandung Lewat Kas Keliling Bank Indonesia, Berikut Syaratnya!

Petugas Gerak Cepat

Menindaklanjuti instruksi Pj Bupati Purwakarta itu, BPBD Kabupaten Purwakarta bergerak cepat. Seluruh personel BPBD terus disiagakan, termasuk menyiagakan semua peralatan operasi penanggulangan bencana.

"Kami sudah menindaklanjuti instruksi Bapak Pj Bupati dan memerintahkan semua personel untuk bersiaga penuh serta bergerak cepat. Semua peralatan pendukung bagi operasi penanggulangan bencana juga sudah disiapkan," kata Kepala BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan.

Erlan mengatakan, jajaran BPBD Purwakarta sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak buruk dari masih tingginya intensitas hujan, termasuk potensi terjadinya potensi bencana alam.

"Kami terus memonitor ketat kawasan rawan bencana yang ada di seluruh Purwakarta. Kami terjunkan petugas lapangan untuk melakukan pemantauan ketat mengantisipasi potensi bencana alam," jelasnya.

Menurut Erlan, setiap harinya sebanyak 18 petugas lapangan BPBD Purwakarta melakukan tugas pemantauan ke berbagai kawasan rawan bencana.

"Para personel itu kami sebar untuk memantau wilayah-wilayah yang rawan bencana. Mereka melakukan pemantauan secara rutin setiap hari untuk mengantisipasi terjadinya bencana," kata Erlan.

Baca Juga: 5 Aplikasi Penghasil Uang 100 Ribu Perhari Tanpa Undang Teman, Ngabuburit Sambil Dapat Cuan

Kecamatan Paling Rawan

Erlan juga memaparkan, dari total 17 kecamatan di seluruh Kabupaten Purwakarta, dua di antaranya merupakan yang dinilai paling rawan bencana selama musim penghujan, yakni Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Tegalwaru.

"Dua wilayah itu menjadi fokus perhatian kami. Kedua kecamatan itu merupakan wilayah paling rawan bencana longsor dan pergerakan tanah. Kami terus mengimbau masyarakat di kedua kecamatan itu untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi bencana," lanjut Erlan.

Erlan menjelaskan, sejak awal Januari sampai pertengahan Maret 2024, telah terjadi 116 kali bencana yang tersebar di 15 kecamatan di Purwakarta.

Ke 15 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Jatiluhur, Tegalwaru, Purwakarta, Pasawahan, Sukatani, Darangdan, Bojong, Kiarapedes, Babakan Cikao, Bungursari, Plered, Wanayasa, Cibatu, Campaka, dan Kecamatan Pondoksalam.

Akibat bencana itu, tercatat 608 rumah masyarakat mengalami kerusakan. Bencana alam juga merusak dua gedung sarana pendidikan, satu tempat ibadah dan 5 fasilitas umum.

Menurut Erlan, kerusakan-kerusakan tersebut paling banyak disebabkan karena bencana tanah longsor. "Tidak terdapat korban jiwa akibat serangkaian bencana tersebut. Kita terus berusaha agar prioritas utama adalah menyelamatkan masyarakat agar tidak ada korban jiwa," tegasnya.***

Editor: Lucky ML

Tags

Terkini

Terpopuler