PR JABAR – Ada empat nama tokoh berlatar belakang birokrat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masuk bursa calon bupati dan wakil bupati Cirebon pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini.
Dari empat nama tersebut, 2 tokoh berstatus purnabakti atau pensiunan, sedangkan 2 lainnya masih berstatus sebagai ASN aktif.
Kelima nama birokrat tersebut telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati di partai politik yang berbeda.
Dan saat ini keempatnya sedang harap-harap cemas menanti pengumuman siapa yang akan mendapatkan rekomendasi dari partai politik.
Tidak mudah memang, karena mereka harus bersaing dengan nama-nama besar yang selama ini sudah taka sing di telinga masyarakat, namun bukan berarti tidak ada peluang.
Pesaing mereka antara lain mantan Bupati Cirebon Imron Rosyadi, mantan Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Muhammad Luthfi, tokoh nasional Muhammad Abdullah Syukri, dan nama-nama potensial lainnya.
Namun, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin, terlebih sejumlah nama beken juga belum tentu mendapatkan rekomendasi partai karena sejumlah faktor.
Daftar Bacabup Berlatar Belakang Birokrat
Pertama ada nama Asdullah Anwar, pensiunan ASN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon yang sudah malang melintang di dunia birokrasi.
Tokoh asal Desa Pegagan Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon itu berkarir di birokrat dari pegawai rendahan hingga bisa menjabat sejumlah kepala dinas strategis.
Terakhir, sebelum pensiun Asdullah Anwar menjabat sebagai kepala Dinas Perhubungan (Dishub) selama satu tahun.
Paling lama adalah saat menjadi kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, ia menjabat lebih dari tiga tahun.
Asdullah Anwar mendaftar sebagai bakal calon bupati (bacabup) di sejumlah partai politik, antara lain PDIP, PKB dan Partai Demokrat.
Kedua ada nama Abraham Muhammad yang kini masih menjabat sebagai kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon.
Sama seperti Asdullah, Abraham tergolong birokrat yang berprestasi karena berkarir dari bawah hingga menjabat sejumlah kepala dinas, antara lain Dishub, Dinas Ketahanan Pangan hingga Disbudpar.
Untuk pencalonannya, Abraham Muhammad hanya mendaftarkan diri sebagai bacabup di satu partai yakni Gerindra.
Berikutnya ada nama Yadi Wikarsa, ASN aktif yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon.
Yadi Wikarsa diketahui mendaftar sebagai bakal calon bupati ke Desk Pilkada DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Terakhir, Didit Mulyadi yang mendaftarkan diri menjadi bakal calon bupati Cirebon dari sejumlah partai, di antaranya PDIP dan PKB.
Didit Mulyadi adalah warga Kabupaten Cirebon yang berkarir birokrat di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Jabatan terakhirnya sebelum pensiun adalah sebagai camat Pademangan, Kota Administrasi Jakarta Utara.
Peluang Mendapatkan Rekomendasi Partai
Dari keempat nama tersebut, Asdullah Anwar paling berpeluang mendapatkan rekomendasi partai politik, baik sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati.
Alasan pertama adalah karena Asdullah Anwar mendaftarkan diri di banyak partai politik, tidak seperti yang lainnya.
Untuk menjadi calon bupati sepertinya cukup berat, pasalnya persaingannya berat, baik di PDIP, PKB maupun Partai Demokrat.
Di PDIP peluangnya sangat tipis dan nyaris tertutup, pasalnya DPP telah memberikan penugasan calon bupati kepada incumbent Imron Rosyadi.
Di PKB, Asdullah bersaing dengan dua nama lainnya yang potensial mendapatkan rekomendasi calon bupati DPP yakni Muhammad Abdullah Syukri dan Muhammad Luthfi.
Sedangkan di Partai Demokrat, yang saat ini bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) harus bersaing ketat dengan nama lainnya yakni Wahyu Tjiptaningsih, Muhammad Luthfi dan Abraham Muhammad.
Karena itu peluang paling besar untuk Asdullah justru sebagai calon wakil bupati Cirebon, yang bisa dibilang berada di grade pertama.
Untuk Abraham Muhammad, peluangnya untuk mendapatkan rekomendasi calon bupati Cirebon juga cukup berat, karena bersaing dengan Wahyu Tjiptaningsih, Muhammad Luthfi dan Asdullah Anwar.
Meski demikian masih ada peluang, terutama apabila nama Wahyu Tjiptaningsih dan Muhammad Luthfi tidak mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai Gerindra.
Nama berikutnya Didit Mulyadi, masih punya peluang untuk mendapatkan rekomendasi calon bupati dari DPP PKB.
Didit Mulyadi bersaing dengan Muhammad Abdullah Syukri dan Muhammad Luthfi untuk berebut rekomendasi DPP PKB.
Kabarnya, Didit Mulyadi telah melakukan pendekatan khusus dengan DPP PKB dan sejumlah tokoh penting struktural DPC PKB Kabupaten Cirebon.
Sedangkan nama Yadi Wikarsa peluangnya lebih kecil dari tiga nama lainnya yang berlatar belakang birokrat, selain karena hanya mendaftar di satu partai, juga karena tidak melakukan pendekatan dengan elit partai PKB. ***