Indonesia Jadi Negara Terkuat di Bagian Selatan, Bakal Miliki Kapal Induk dan Helikopter Apache

- 30 Desember 2023, 20:48 WIB
Negara Indonesia bakal memiliki kapal induk.
Negara Indonesia bakal memiliki kapal induk. /eng.mod.gov.cn

PR JABAR - Indonesia ke depan bisa menjadi negara terkuat di bagian selatan seiring modernisasi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki. Ke depan Indonesia bakal memiliki kapal induk perang, helikopter Apache dan perlengkapan lain untuk menunjang pertahanan di wilayah Negara Kesaturan Republik Indonesia (NKRI).

Hal tersebut diungkapkan pengamat militer dan geopolitik, Dr. Connie Rahakundini Bakrie M.Si., saat berbincang-bincang pada kanal YouTube R66 Newpolitics dikutip PR Jabar, Sabtu, 30 Desember 2023.

Connie yang juga merupakan penasihat militer Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengungkapkan, Prabowo Subianto memiliki komitmen yang sangat kuat dalam urusan pertahanan sehingga anggaran pertahanan bakal mengalami kecenderungan meningkat.

"Anggaran pertahanan Indonesia bakal booming, aku enggak boleh bocorkan angkanya karena itu kesepakatan. Ya itu akan sangat besar," ujarnya Connie Bakrie.

Sehubungan hal itu, iapun mengaku bakal mengawal hal tersebut karena anggarannya sangat besar. "Dan aku bertanggung jawab untuk mengawal," ujarnya.

Baca Juga: Bossman Mardigu Ungkap Seluruh Negara di Dunia Tengah Bersiap Perang, Deg-Degan Capres Hanya Ngurusin Pangan

Ia mengatakan, Prabowo Subianto lebih mengedapankan strategi militer pulau besar. Strategi pertahanan pulau-pulau besar adalah strategi pertahanan yang berfokus pada pelibatan seluruh elemen bangsa Indonesia, untuk secara mandiri menyelenggarakan pertahanan negara.

Dalam upaya tersebut, lanjut dia, Prabowo Subianto terus melakukan pendekatan ke sejumlah negara Eropa Barat. Tak hanya itu, Connie pun membantunya untuk melakukan pendekatan ke Negara China dan Rusia.

Hanya saja, ia mengkhawatirkan soal anggarannya apakah bakal disetujui oleh DPR karena memakan biaya yang sangat besar. Paling tidak, lanjut dia, pembiayaannya dengan mendapatkan pinjaman lewat sistem multi years. Rencananya skema pembayarnnya dari Prabowo sampai 2073.

Namun demikian ia mengaku sebal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena persiapan untuk mencapai semua sangat lemah, baik dari personil, alutsista, logistik dan lain-lain. "Menurut aku itu akan jadi masalah, ketika belanja meningkat, readiness tak bisa mengejar peningkatan anggaran," katanya.

Dengan begitu Doktrin militer di Indonesia pun harus diubah. Misalnya dari semula yang bersifat defensif pasif menjadi ofensif pasif.

Baca Juga: IKN Dianggap Bebani Kas Negara, Gibran: Dari APBN Cuma 20 Persen

Dengan sistem tersebut, bilamana terjadi kasus serupa terkait pengungsi Rohingya, maka negara Indonesia bisa melakukan pengcegahan di sumber awal. "Jadi tidak harus menunggu mereka datang, dan setelah mereka datang, kita menjadi pusing," katanya.

Dari ketiga calon presiden, Connie mengaku mengetahui dengan jelas strategi pertahanan ke depan dari pasangan nomor urut dua dan tiga. Pasalnya, selain menjadi penasihat Prabowo, ia telah lebih dulu menjadi penasihat militer di kubu Ganjar Pranowo.

"Saat diminta Prabowo, saya sebelumnya juga sudah meminta izin lebih dulu ke Ibu Megawati. Ya, itu etikanya," ujarnya.

Dari kedua calon presiden tersebut, yakni Prabowo dan Ganjar, Connie mengaku untuk hubungan dengan industri militr lebih dikuasai oleh nomor urut 02. "Ya kalau soal ini saya harus fair ya, mana yang bagus, ya harus dibilang bagus," ujarnya.

Namun untuk capres dari nomor 01, Connie mengaku tidak tahu menahu mengenai strategi pertahanan ke depan. "Kalau untuk nomor 01, saya masih gelap," aku dia.***

Editor: H. D. Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah