Raja Kedua Banten Penakluk Pajajaran: Sultan Maulana Yusuf, Melenyapkan Kerajaan Hindu Terakhir di Tanah Sunda

- 27 Desember 2023, 14:45 WIB
Makam Sultan Maulana Yusuf
Makam Sultan Maulana Yusuf /

Kesultanan Banten sendiri merupakan salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa, yang menguasai wilayah Banten yang terletak di barat Pulau Jawa. Kerajaan tersebut berdiri pada tahun 1526, dengan Sunan Gunung Jati dianggap sebagai pendirinya, tetapi ia tak mengangkat dirinya sebagai raja.

Sunan Gunung Jati menyerahkan kekuasaan Banten kepada anaknya, Sultan Maulana Hasanuddin, sementara ia sendiri memilih menjadi Sultan Cirebon. Sultan Hasanuddin diangkat sebagai Sultan Banten pada 1552 dan memerintah hingga tahun 1570. Maulana Yusuf merupakan sosok yang memerintah Kesultanan Banten setelahnya. Dia merupakan putra Sultan Maulana Hasanuddin dan Ratu Ayu Kirana.

Sultan Maulana Yusuf menikah dengan Ratu Hadijah dan mempunyai dua anak, yaitu Ratu Winaon dan Pangeran Muhammad. Pangeran Muhammad merupakan putra yang nantinya meneruskan takhta dan menjadi raja ketiga Kesultanan Banten. Berkuasa antara 1570-1580 M, penaklukan Sultan Maulana Yusuf terhadap Kerajaan Pajajaran menjadi salah satu pencapaian terbesarnya.

Pernyerbuan Kerajaan Islam Banten ke Pajajaran, Baca Juga: Kesultanan Banten Musnahkan Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran: Kalah Perang! Keluarga Keraton Melarikan Diri

Sultan Maulana Yusuf dalam Mengatur Pemerintahan

Penaklukkan terhadap Pajajaran dilandasi oleh tekadnya untuk menyebarkan agama Islam hingga ke pedalaman Banten. Sejak saat itu, agama Islam semakin tersebar luas di Jawa Barat. Selama satu dekade kekuasannya, Maulana Yusuf menitikberatkan perhatiannya pada pengembangan kota, keamanan wilayah, serta melanjutkan politik ekspansi ayahnya.

Ketika Ibukota Pajajaran (Pakuan) dapat ditaklukkan oleh Kerajaan Banten. Para pembesar Kerajaan Pajajaran lalu diislamkan tapi masing-masing tetap memegang jabatannya seperti semula. Pada masa pemerintahan Maulana Yusuf, perdagangan di Banten semakin maju. bahkan bisa dikatakan bahwa pada saat itu Banten bagaikan kota penimbunan barang-barang dari penjuru dunia yang nantinya disebarkan ke kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara.

Selain itu, sebagai upaya mengembangkan Banten menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan internasional, Sultan Maulana Yusuf juga memusatkan perhatiannya pada bidang ekonomi dan pertanian.

Sektor perdagangan yang telah dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin menjadi semakin besar dan ramai. Ketika Sultan Maulana Yusuf berkuasa, Banten menjadi tempat distribusi barang dagangan dari penjuru dunia.

Para pedagang dari Cina, Arab, Persia, Gujarat, Portugis, serta pedagang dari seluruh pelosok nusantara saling bertukar barang dagangannya di Banten. Situasi perdagangan yang ramai itu pada akhirnya mendorong para pendatang untuk menetap.

Pada masa pemerintahannya pula, dibuat aturan penempatan penduduk sesuai dengan keahlian, daerah asal, serta jabatan tertentu. Misalnya, Kepandean untuk tempat para pandai besi, Pengukiran untuk tempat tukang ukir, atau Pagongan untuk tempat pembuat gong dan gamelan.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah