Kerajaan Sunda Galuh Apakah Sama dengan Kerajaan Pajajaran? Simak Juga Peran Prabu Siliwangi di Dalamnya

- 9 Januari 2024, 15:11 WIB
Lukisan seniman Belanda di masa kolonial, batu tulis di Bogor ketika belum lama ditemukan. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Sunda Galuh sampai Pajajaran.
Lukisan seniman Belanda di masa kolonial, batu tulis di Bogor ketika belum lama ditemukan. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Sunda Galuh sampai Pajajaran. /KITLV free/

 

PR JABAR - Kerajaan Sunda Galuh merupakan salah satu kerajaan kuno di wilayah barat Pulau Jawa yang pernah berdiri pada masa pra-Islam. Kerajaan ini memiliki sejarah yang cukup kaya dan memberikan kontribusi penting dalam perkembangan budaya dan peradaban di wilayah Jawa Barat.

Berdasarkan peninggalan sejarah seperti prasasti dan naskah kuno, Kerajaan Sunda Galuh merupakan pecahan dari Kerajaan Tarumanagara. Menurut Naskah Wangsakerta, setelah kekuasaan Kerajaan Tarumanagara berakhir, wilayah kekuasaan terpecah menjadi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, dengan menjadikan Sungai Citarum sebagai batas wilayah. Konon, ibukota Kerajaan Sunda berada di daerah yang sekarang menjadi Kota Bogor, sedangkan ibukota Kerajaan Galuh adalah kota Kawali yang berada di Kabupaten Ciamis. 

Kemudian, dua kerajaan tersebut bersatu kembali menjadi Kerajaan Sunda Galuh. Jika berdasarkan data buku Ensiklopedia Jawa Barat 1, Kerajaan Sunda Galuh diyakini didirikan oleh Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja pada abad ke-15 Masehi. 

Dalam prasasti Batu Tulis diceritakan bahwa Sri Baduga Maharaja setelah dinobatkan sebagai raja sebanyak dua kali. Pertama, ketika Jayadewata menerima tahta Kerajaan Galuh dari ayahnya (Prabu Dewa Niskala) yang kemudian bergelar Prabu Guru Dewapranata.

Kedua, ketika ia menerima tahta Kerajaan Sunda dari mertuanya (Susuktunggal) dan bergelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Dengan ini, ia menjadi penguasa Sunda Galuh.

Baca Juga: Kesultanan Banten Musnahkan Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran: Kalah Perang! Keluarga Keraton Melarikan Diri

Lalu, karena telah lama tinggal di Pakuan, maka Prabu Siliwangi memutuskan untuk berkedudukan dan menjalankan pemerintahan di Pakuan. Di bawah pemerintahan Sri Baduga Maharaja, Pakuan mengalami puncak perkembangannya. Periode ini dikenal sebagai periode Kerajaan Pajajaran.

Adapun prasasti peninggalan Kerajaan Sunda Galuh sampai Kerajaan Pajajaran sebagai berikut:

  • Prasasti Jayabupati (Prasasti Sanghyang Tapak atau Prasasti Cibadak)
  • Prasasti Galuh
  • Prasasti Batutulis

Kerajaan Sunda Galuh memberikan kontribusi dalam pengembangan seni, sastra, dan tradisi lokal. Beberapa ciptaan sastra Sunda klasik, seperti Carita Parahyangan, mencatat sejarah dan kehidupan di kerajaan ini.

Seperti banyak kerajaan kuno, Kerajaan Sunda Galuh juga mengalami masa kejayaan dan kemunduran. Kerajaan ini akhirnya digantikan oleh berbagai kerajaan dan kekuatan yang muncul di wilayah Jawa Barat.***

Editor: Mayangmoy

Sumber: Buku


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah