Network
PR JABAR - Pneumonia merupakan penyakit saluran pernafasan yang cukup sering menyerang manusia. Ada yang percaya dampaknya bisa sampai menyebabkan kematian.
Mitos itu ternyata benar adanya. Ini menurut keterangan Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K) selaku anggota Komite Ahli Tuberkulosis Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Cara Mudah Deteksi Kanker Payudara Menurut Dokter Onkologi, Bisa Dilakukan di Rumah
Dia menjelaskan penyakit ini biasanya akibat berbagai jenis bakteri, termasuk Streptococcus pneumoniae, virus atau jamur paru.
Nastiti juga menegaskan pneumonia atau infeksi paru-paru dapat mengancam nyawa akibat terganggunya kemampuan bernafas.
Infeksi pada paru menyebabkan akumulasi cairan di rongga atau kantong paru. Jika terlalu banyak terisi cairan, dapat mengakibatkan gangguan fungsi penyerapan oksigen.
"Menyebabkan anak sesak nafas sehingga kalau berlanjut maka terjadi kekurangan oksigen di semua organ, sehingga menyebabkan kematian," jelas Nastiti saat diskusi daring, beberapa waktu lalu.
Pneumonia Pembunuh Massal
Nastiti menegaskan pneumonia merupakan penyebab kematian balita tertinggi. Penyakit ini telah menewaskan lebih dari 18.000 balita di seluruh dunia pada 2018.
Mayoritas kasus kematian akibat pneumonia menimpa anak berusia di bawah dua tahun. Bahkan, nyaris 153.000 kematian terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan.
