Mahasiswa Sangat Potensial untuk Membangun Ekosistem Kreatif Daerah

- 29 Juni 2024, 16:25 WIB
ARFI Rafnialdi mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (28/6/2024)./PR Jabar
ARFI Rafnialdi mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (28/6/2024)./PR Jabar /

PR JABAR - Kreativitas senantiasa menjadi bagian dalam menyelesaikan persoalan di berbagai aspek. Berlandaskan itu, bakal calon Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi mengajak mahasiswa untuk menjadi pelaku dalan ekosistem kreatif di daerah masing-masing.

Arfi mengisi kuliah umum di Kampus Universitas Muhammadiyah Bandung, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat, 28 Juni 2024. Kuliah umum itu salah satu rangkaian Milad ke-8 Universitas Muhammadiyah Bandung,

Baca Juga: Messi Berbicara Tentang Bakat Sepakbolanya Dengan Mengatakan, Dia Telah Dipilih oleh Tuhan

Selain mengisi kuliah umum, Arfi berdiskusi dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung, Herry Suhardiyanto perihal implementasi kreativitas dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari.

"Alhamdulillah, beroleh undangan dari Universitas Muhammadiyah Bandung dalam rangka milad ke-8. Ada dua kegiatan, kuliah umum untuk mahasiswa dan ada diskusi dengan Pak Rektor berkenaan dengan kreativitas untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari," ucap Arfi seusai mengisi kuliah umum.

Menurut Arfi, mahasiswa sangat potensial untuk membangun ekosistem kreatif daerah. Hal itu penting bagi Indonesia dalam merespons tantangan bonus demografi.

Baca Juga: Kemenag Sebut Lebih dari 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

"Indonesia emas, bukan bicara orang lain, tapi tentang mereka (kelompok muda). Kami menyerukan kepada mereka untuk mengembangkan diri supaya menjadi pilar yang menguatkan bangsa," ucap dia.

Arfi menyampaikan, berdasarkan data Kemenparekraf, ekonomi kreatif berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional. Pada 2022, kontribusinya terhadap PDB nasional mencapai Rp1.280 triliun. Adapun kontribusi tenaga kerja sektor ekonomi kreatif pada nasional di tahun yang sama mencapai 17,7 persen.

"Ekosistem ekonomi kreatif memang sudah punya porsi besar penyumbang PDB maupun PDRB," ucap politisi Partai Golkar itu.

Untuk di Kota Bandung, Arfi mengatakan, ekosistem kreatif masih menjadi lokomotif ekonomi yang patut dikembangkan. Contohnya, ekistensi Sentra Rajut Binongjati dan Tahu Cibuntu masih berperan dalam menyerap lapangan kerja sampai saat ini.

Baca Juga: Jemaah Perempuan Sedang Haid Tidak Wajib Tawaf Wada'

"Ekosistem yang ada sudah menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke Bandun, bukan hanya produknya. Itu bisa jadi penggerak ekonomi yang diandalkan dan mesti betul-betul dimanfaatkan," ucap dia.

Kang Arfi berpendapat, kondisi tersebut tak akan berkembang jika tidak ada dorongan dari pemerintah.

"Tantangannya, saat ekosistem itu dibiarkan berkompetisi tanpa ada dukungan pemerintah. Saat hal itu terjadi, kemajuannya tak akan secepat yang diharapkan. Padahal, harapannya, mereka (pelaku di ekosistem kreatif) bisa menjadi lokomotif yang menggerakkan ekonomi," ucap Arfi.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung Herry Suhardiyanto berharap, pengalaman Arfi dalam lingkup birokrasi bisa memberi gambaran kepada para mahasiswa ihwal pentingnya kebijakan publik dalam menciptakan ekosistem kreatif. "Kang Arfi kan tokoh muda kreatif dan sudah lama berkiprah di pemerintahan Bandung dan Jawa Barat," ucap dia.***

Editor: Lucky ML


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah