Adik Perempuan Kim Jong Un Mengungkapkan Korea Utara Membuka Diri Tingkatkan Hubungan dengan Jepang

- 15 Februari 2024, 21:54 WIB
Kim Jong Un bersama Kim Yo Jong
Kim Jong Un bersama Kim Yo Jong /



PR JABAR - Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya akan terbuka untuk meningkatkan hubungan dengan Tokyo, bahkan mengisyaratkan kemungkinan undangan di masa depan untuk pemimpin Jepang ke Pyongyang.

Komentar Kim Yo Jong datang setelah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pekan lalu bahwa ia merasakan "kebutuhan yang kuat" untuk mengubah hubungan saat ini antara Tokyo dan Pyongyang.

"Saya pikir tidak ada alasan untuk tidak menghargai pidatonya baru-baru ini sebagai pidato yang positif, jika itu didorong oleh niatnya yang sebenarnya untuk dengan berani membebaskan diri dari belenggu masa lalu," kata Kim dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Kantor Berita Pusat Korea, Kamis 15 Februari 2024.

Kim mengatakan bahwa kedua negara "dapat membuka masa depan baru bersama" tergantung pada tindakan Tokyo, termasuk beranjak dari masalah penculikan warga negara Jepang yang telah berlangsung lama, yaitu penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara pada tahun 1970-an dan 1980-an.

"Tidak akan ada alasan bagi kedua negara untuk tidak menjadi dekat dan hari kunjungan perdana menteri ke Pyongyang mungkin akan tiba," tambahnya.

Penculikan masih menjadi isu yang kuat dan emosional di Jepang.

Korea Utara mengakui pada tahun 2002 bahwa mereka telah mengirim agen untuk menculik 13 orang Jepang pada tahun 1970-an dan 1980-an, memaksa mereka untuk melatih mata-mata mereka dalam bahasa dan adat istiadat Jepang.

Namun, masih ada kecurigaan di Jepang bahwa ada lebih banyak warganya yang diculik daripada yang diakui secara resmi.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB tahun lalu, Kishida menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara "tanpa syarat apa pun," dan mengatakan bahwa Tokyo bersedia untuk menyelesaikan semua masalah, termasuk penculikan.

Mantan perdana menteri Jepang Junichiro Koizumi melakukan kunjungan penting ke Pyongyang saat menjabat pada tahun 2002, bertemu dengan ayah Kim, Kim Jong Il, dan menetapkan jalan untuk menormalkan hubungan di mana Jepang akan menawarkan bantuan ekonomi.

Perjalanan tersebut berujung pada kembalinya lima warga negara Jepang dan perjalanan lanjutan oleh Koizumi, tetapi diplomasi tersebut segera gagal, sebagian karena kekhawatiran Tokyo bahwa Korea Utara tidak jujur tentang korban penculikan.***

Editor: H. D. Aditya

Sumber: KNCA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah