SBY Ingatkan 3 Pilpres Bisa Porak-Porandakan Keamanan Dunia, Said Didu Malah Kampanye, Netizen: Memalukan

- 7 Januari 2024, 13:11 WIB
Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.
Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. /Tangkapan Layar / YouTube Partai Demokrat/

PR JABAR - Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan bahwa ada tiga pemilihan presiden (Pilpres) di tahun 2024 ini yang bisa mempengaruhi geopolitik dan keamanan di kawasan Asia.

"Geopolitik dan keamanan kawasan yang saya maksud adalah ketegangan yang tinggi antara Tiongkok dengan Taiwan (saya gunakan istilah Taiwan agar secara internasional mudah dipahami), meskipun saya mengerti bahwa bagi Tiongkok permasalahan Taiwan adalah isu dalam negeri. Juga ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat yang berkaitan dengan hubungan Tiongkok - Taiwan yang memanas tahun-tahun terakhir ini," ujar Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini melalui akun X @SBYudhoyono, Minggu, 7 Januari 2024.

Menarik untuk diikuti, lanjut SBY, pemilihan presiden di Taiwan pada Januari 2024 ini dan juga pemilihan presiden di Amerika Serikat pada November 2024 mendatang.

Jika Presiden Taiwan yang baru adalah sosok yang bergaris keras dan sangat anti Tiongkok, ia mengatakan, ketegangan Tiongkok – Taiwan akan makin meningkat.

Demikian juga jika Presiden Amerika Serikat pasca Pilpres 2024 juga sosok yang bergaris keras dan sangat anti “unifikasi Tiongkok – Taiwan” yang makin diagendakan oleh pemimpin Tiongkok saat ini, maka kawasan Asia Timur betul-betul menjadi sebuah flashpoint yang setiap saat bisa meledak menjadi guncangan geopolitik dan keamanan di Asia.

Sebaliknya jika baik Presiden Amerika Serikat dan Presiden Taiwan yang baru nanti lebih bergaris moderat dan bersedia untuk memasuki wilayah “take and give”, SBY mengatakan, kekhawatiran dunia terhadap terbukanya konflik militer terbuka di kawasan Asia Timur bisa berkurang.

Ada lagi pemilihan presiden yang jika dikaitkan dengan geopolitik dan keamanan kawasan Asia juga memiliki arti yang penting, yaitu pemilihan presiden Indonesia yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024 mendatang.

"Seperti kita ketahui, Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara di samping menjadi anggota G20. Karenanya, Indonesia kerap dipandang sebagai regional power dan sekaligus global player," tulis SBY.

SBY menilai, jika presiden Indonesia mendatang sungguh memahami pentingnya menjaga stabilitas kawasan Asia (baik Asia Timur maupun Asia Tenggara), maka yang bersangkutan akan bisa memainkan politik luar negeri dan diplomasi yang cerdas (bisa dengan membangun kebersamaan negara-negara ASEAN) agar konflik apapun yang terjadi di Asia Timur dan tentunya Asia Tenggara dapat dicarikan solusi yang lebih “damai” sehingga tidak terjadi malapetaka di kawasan Asia bahkan di dunia, yang bakal memporak-porandakan perdamaian dan keamanan internasional.  

Malah kampanye

Pernyataan SBY tersebut mendapat respons beragam dari netizen. Salah satunya pegiat media sosial, Muhammad Said Didu, pemilik akun X @msaid_didu.

Alih-alih merespons ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional, ia malah mengakampanyekan salah satu calon presiden.

"Saya tertarik pada tulisan Alinea terakhir krn apapun yg terjadi pada tulisan Alinea sebelumnya, Indonesia bisa ambil peran yg menguntungkan bagi Indonesia dan itu hanya bisa terjadi jika Indonesia dipimpin aleh ahli strategi diplomasi dan itu dimiliki oleh  Pak @aniesbaswedan," cuitnya.

Sontak 'kampanye presiden' itu mendapat tanggapan miring dari sejumlah netizen.

"etikanya gak ada banget ini manusia satu @msaid_didu
 .
pak sby lagi membahas global politic ini kampanye,.
etika dipake pak.
lagian anda penumpang yang nyerobot yg kehadirannya tidak di inginkan.
memalukan," ujar @Joni_anticebong.

"Ini yang disebut manusia merdeka..masih aja sepil capres ditweet sby..se etis itu kah..?," cuit @TweetIday.

Namun pada akhirnya ada pula netizen yang justru menjadi menjatuhkan capres yang dikampanyekan Said Didu.

"Pengalaman panjang dalam berdiplomasi dan berstrategi merawat FPI dan HTI apakah lantas menjadikan om Anis ahli geoploitik?
Chaakzz…

Dudi dudi dam dam, dudi dudi dam.. pengen nyanyi deh rasanya ????," tulis @Mifta_Mikta.

"Anies ga punya kekuatan parlemen....lemah di pemerintahan,...SBY tau itu...makanya ditinggal..," tulis @alief2223.

Merespons itu, Said Didu menilai netizen asal mangap karena SBY membicarakan ketiga pilpres tersebut, salah satunya di Indonesia. Jawaban itu ditimpali dengan mengungkapkan SBY telah menjatuhkan dukungan Prabowo Subianto dengan meninggalkan Anies Baswedan sehingga ia menilai tak beretika. ***

Editor: H. D. Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah