PR JABAR - Menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Partai Keadilan Sejahatera (PKS) memberikan sinyal untuk bergabung dengan koalisi Prabowo - Gibran. Namun demikian, PKS masih menunggu proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Oktober 2024.
Sinyalemen tersebut setidaknya berikan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi, Jumat, 19 April 2024. Menurutnya, PKS tidak terlalu ambil pusing soal sikap politik apakah akan menjadi koalisi atau oposisi dalam pemerintahan 2024-2029.
"PKS itu jam terbangnya cukup, ya. Mau ada di dalam, mau ada di luar, PKS sudah terbiasa. DNA kami di luar juga oke, di dalam pun kita oke," ucap Aboe dilansir Pikiran Rakyat, Jumat, 19 April 2024.
Meski begitu, ia tak menampik kemungkinan PKS berkoalisi dengan pemeritahan baru ke depan. Ia menyatakan partainya sudah membahas sikap politk secara internal. PKS tinggal menunggu keputusan setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
"Iya, menunggu Oktober (pelantikan Presiden-Wapres) kita lihat perkembangannya," tuturnya.
Ia pun mengaku bahwa komunikasi PKS dengan Prabowo tidak ada masalah sejauh ini. Bahkan ia mengaku komunikasinya tak pernah terhenti. "Kita dari dulu enggak ada terhenti komunikasi, biasa," katanya.
Baca Juga: PKS Dituding Dukung Ridwan Kamil pada Pilgub DKI Jakarta: Partai Sudah Kehabisan Kader Berkualitas?
Hanya saja ia enggan membeberkan bahwa PKS sudah menjalin komunikasi dalam waktu dekat ini. Menurutnya, politik itu bersifat dinamis.