Ivan Dicksan Bersaing Ketat Dalam Survei Kaukus Jurnalis Demokrasi Dengan Yadi dan Azies di Kalangan Milenial

- 27 Mei 2024, 20:37 WIB
Ivan Dicksan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota ke Desk Pilkada PPP Kota Tasikmalaya.
Ivan Dicksan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota ke Desk Pilkada PPP Kota Tasikmalaya. /kabar-priangan.com/Nanang Yudi/

PR Jabar - Kaukus Journalis untuk Demokrasi Jabar (KJD) melakukan survei Bakal Calon Walikota ( Bacawalkot) Tasikmalaya terpopuler di kalangan mahasiswa.

Tiga cawalkot tervaforit di kalangan mahasiswa ini, antaralain, di posisi satu diraih Sekda Tasikmalaya Ivan Dicksan sebesar 31%, disusul politisi PKS Yadi Mulyadi 18%, dan posisi 3 diraih pengusaha Azies Rismaya 15%.

Survei menggunakan metode random sampling, dengan responden sekitar 400 mahasiswa di Kota Tasikmalaya dengan sampling error sekitar 3 persen.

Baca Juga: Madura United Akui Kekalahan dari Persib Bandung di Leg Pertama

Analis senior Kaukus Jurnalis Demokrasi (KJD) Sonny Budhi mengatakan, tema tervaforit yang dimaksud dalam survei yang dibagikan kepada mahasiswa ini antara lain, mahasiswa percaya jika para cawalkot ini bisa memperjuangan aspiratif rakyat, khusunya aspiratif kalangan mahasiswa di Kota Tasikmlaya

"Dalam survei kami membuat beberapa pertanyaan. Seperti calon mana yang dipercaya tidak korupsi, kemudian paling memiliki kemampuan managerial pemerintahan. Dan ternyata mahasiswa percaya kepada 3 teratas tersebut," ungkap Sonny

Namun, menurut Sonny, dari hasil survei di kalangan mahasiswa ini tercatat masih tingginya nilai ketidakpercayaan untuk bertindak bersih dari hal berbau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Baca Juga: Terharu! Diantar Pulang ke Hotel, Jemaah Haji Sebut Petugas Seperti Dewa Penyelamat

Survei kepada kalangan mahasiswa di Kota Tasikmlaya ini  pun sayangnya, menurut Sonny, menghasilkan 65 persen tidak memilih atau bersikap Golput. Sedangkan sisanya atau 35 persen menyatakan pilihannya.

“Ternyata angka nihilnya masih tinggi di kalangan mahasiswa. Alasannya, para cawalkot ini jika terpilih hanya mementingkan kepentingan pribadi, kemudian ketidakpercayaan untuk bertindak anti korupsi, dan kinerjanya seringkali tidak terasa oleh rakyat, sehingga mereka lebih Golput,” pungkasnya.***

Editor: Arief Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah