Dikatakan, pendaftarannya adalah bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan serta mekanisme yang dietntukan partainya.
Mendaftarnya dua tokoh bupati-wakil bupati incumbent ke PDIP langsung memunculkan pertanyaan terkait posisi keduanya dalam rekomendasi nanti.
Spekulasi yang paling kuat adalah kemungkinan PDIP akan memasangkan lagi Imron dan Ayu sebagai calon bupati dan wakil bupati di Pemilihan Bupati (Pilbup) Cirebon mendatang.
Hal ini juga mengacu pada kebiasaan PDIP yang memasangkan satu paket cabup-cawabup Cirebon saat jumlah kursi lebih dari 20 persen sebagai syarat mengusung paket calon.
Namun, beredar rumor dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang, Ayu ingin membidik posisi bupati, bukan wakil bupati.
Itu artinya, jika Imron-Ayu tidak dipasangkan sebagai cabup-cawabup, maka keduanya akan bersaing ketat untuk berebut rekomendasi DPP PDIP.
Jika itu terjasdi, maka bisa menjadi ancaman bagi bagi Imron, karena kabarnya Ayu memiliki hubungan dan kedekatan dengan tokoh penting DPP yang lebih bagus dari bupati incumbent.