Bahkan jika menemukan askar yang garang, bisa jadi jemaah akan ditahan untuk diproses secara hukum.
Sementara, membuat video dengan durasi terlalu lama juga akan menimbulkan kecurigaan dan bahkan bisa ditindak.
Baca Juga: Link Pendaftaran Haji Reguler, Bisa Online Lewat HP, Catat Cara dan Persyaratan
Pada prinsipnya, pembuatan rekaman video atau audio cukup longgar diberlakukan oleh otoritas Saudi.
Ini dibuktikan banyak jemaah yang melakukan perekaman saat kumandang azan, proses tawaf, sai, tahalul, berdoa di Raudlah, dan lain sebagainya.
Bahkan, aturan larangan selfie pun juga kadang ketat, kadang lentur. Ini semua tergantung pintar-pintarnya jemaah memanfaatkan situasi dan kelengahan petugas atau askar yang berjaga.
Baca Juga: AWAS! Ini 3 Larangan Ketika Ibadah Haji 2024, Jangan Sampai Dilakukan Ya
Namun, jika pengambilan video dilakukan dalam waktu cukup lama dan statis, biasanya akan menimbulkan kecurigaan.
Apalagi jika perekaman itu disertai dengan alat pendukung seperti tripod, lampu, mikropon khusus, kabel audio-video, dan lain sebagainya.
Petugas Saudi banyak melakukan patroli, baik langsung maupun lewat CCTV. Jika melanggar, kamera dan perekam akan ditahan, bahkan hasil rekaman bisa jadi bakal dihapus.