Cinta Segitiga Geusan Ulun, Panembahan Ratu dan Harisbaya
Sebelum terjadinya perang, kedua kerajaan tetangga ini didahului oleh kisah yang amat panjang, yaitu kisah dimana Panembahan Ratu, Geusan Ulun dan Harisbaya masih muda.
Ketiganya merupakan murid dari Hadiwijaya (Jaka Tingkir atau Sultan Pajang I), Sunan Gunung Jati yang tak lain merupakan buyut Panembahan Ratu dikisahkan mengirimkan Panembahan Ratu untuk belajar Ketatanegaraan kepada Jaka Tingkir di Pajang.
Begitu juga dengan Pangeran Santri, ia juga mengirimkan anaknya Geusan Ulun ke Pajang untuk menuntut ilmu di sana. Geusan Ulun lah yang kelak akan menjadi Raja Besar Sumedang Larang. Sementara Harisbaya sendiri dikatakan sebagai seorang putri dari Madura yang mengabdikan diri di Pajang.
Prestasi Panembahan Ratu di Pajang terlihat begitu gemilang, setelah dirasa cukup mumpuni dalam menguasai ilmu ketatanegaraan, Hadiwijaya menikahkan anak perempuannya Ratu Mas Pajang dengan Panembahan Ratu, tujuannya untuk mengikat tali persaudaraan dengan Kerajaan Cirebon. Kelak ketika Panembahan Ratu menjadi Raja Cirebon Ratu Mas Pajang kemudian dijadikan permaisuri Kerajaan Cirebon