Kisah indah tersebut kandas ketika pada suatu waktu Gesun Ulun bersama keempat senopatihnya berkunjung ke Cirebon.
Dalam kunjungan kenegaraannya, menjadi suatu momen perjumpaan Geusun Ulun dan Harisbaya. Keduanya kembali membangkitkan kembali 'cinta lama kembali bersemi' untuk kedua kalinya. tapi kali ini Harisbaya sudah menjadi istri dari Panembahan Ratu yang tidak lain adalah kawan politiknya sekaligus teman sewaktu berguru di Pajang.
Harisbaya Bertemu Cinta Lamanya, Geusan Ulun
Harisbaya memohon dengan berlinang air mata agar Geusan Ulun, membawa serta dirinya ke Sumedang, hingga mengancam akan bunuh diri jika permintaannya tidak dituruti.
Pada awalnya Geuran Ulun menolak. Namun karena perasaan cintanya masih bersemayam, ia pun kemudian mendiskusikan dengan Senopatinya Jayaperkasa tentang permintaan Harisbaya.
Jayaperkasa ia menganjurkan agar Geusan Ulun membawa lari Harisbaya ke Sumedang. Mendapati saran Senopatihnya, ia pun membawa Harisbaya.
Harisbaya Kabur Dengan Geusan Ulun
Prabu Geusun Ulun bersama senopatihnya kemudian membawa lari Harisbaya, menuju Sumedang. Seluruh penghuni istana bahkan rakyat Cirebon pun kemudian hebot, sebab istri Rajanya dibawa lari Raja dari Kerajaan lain.
Setelah peristiwa memalukan tersebut Panembahan Ratu kemudian mengumumkan perang terhadap Sumedang. Mendapati tantangan dari Cirebon rupanya Sumedang manyambut tantang perang tersebut, tentu dengan alasan demi mendapatkan bagi Harisbaya agar menjadi istrinya
Perang Cirebon Vs Sumedang Larang
Perang kemudian meletus, Cirebon kemudian mengirimkan tentaranya untuk menyerang Sumedang, dengan Patih Jayaperkasa yang sebelumnya memberikan nasihat untuk mambawa kabur Haribaya kini melawan gempuran-gempuran Cirebon. Perang. Dalam perang tersebut Jayaperkasa tewas.
Kekalahan Sumedang Larang
Selepas meninggalnya Jayaperkasa, juga menjadi kekalahan bagu Sumedanglarang demi meredam permusuhan diantara keduanya maka disepakati kesepakatan damai antara kedua kerajaan tersebut.