Garda Revolusi mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan tanggapan atas serangan baru-baru ini terhadap Iran dan "poros perlawanan" kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran, yang telah menimbulkan kekhawatiran tentang kekerasan yang menyebar dari perang Israel di Gaza.
Ketegangan regional telah meningkat selama perang antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, yang melibatkan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman.
Pada Maret 2022, IRGC melakukan serangan rudal di Arbil, mengklaim menargetkan "pusat strategis" milik musuh bebuyutan Israel.
Pada 25 Desember, Iran mengatakan bahwa serangan Israel menewaskan komandan senior Garda Revolusi Iran, Razi Moussavi.
Baca Juga: Iran Bersumpah akan Melakukan Pembalasan Lebih Keras atas Ledakan yang Menewaskan Hampir 100 Orang
Dan pada 8 Januari, Israel menewaskan Wissam Hassan Tawil, seorang komandan tertinggi kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon, menurut sebuah sumber keamanan.
Kematiannya terjadi tak lama setelah serangan rudal Israel di Beirut menewaskan Saleh al-Aruri, seorang pemimpin senior Hamas yang juga didukung oleh Iran.***