Network
PR JABAR - Pengadilan Beijing menjatuhkan hukuman mati yang ditangguhkan kepada penulis Australia Yang Hengjun pada hari Senin, 5 Februari 2024, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan, sekitar lima tahun setelah dia ditahan di China atas tuduhan keamanan nasional.
Wong mengkonfirmasi penangguhan hukuman tersebut dalam sebuah pernyataan, dan mengatakan bahwa pemerintah Australia memahami bahwa jika Yang Hengjun tidak melakukan kejahatan serius dalam dua tahun ke depan, hukumannya dapat diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup.
"Ini adalah berita yang mengerikan bagi Dr. Yang, keluarganya dan semua orang yang telah mendukungnya," katanya.
Novelis, blogger, mantan diplomat Tiongkok, dan kritikus vokal terhadap pemerintah Beijing, Yang Hengjun ditahan di Tiongkok pada Januari 2019.
Para pejabat AS mengatakan bahwa dia ditahan tanpa komunikasi selama beberapa bulan sampai dia secara resmi ditangkap pada bulan Agustus dan didakwa dua bulan kemudian sebagai mata-mata.
Pengadilan tertutupnya dijadwalkan pada 27 Mei 2021, dan pengumuman pada hari Senin itu menyusul penundaan yang berulang kali terjadi, demikian ungkap para pejabat Australia.
Baca Juga: Tragis, Pria Muda Meninggal setelah Menyetujui Pencabutan Dua Giginya yang Diputuskan oleh Dokter
"Periode ini sangat sulit. Seperti banyak warga Australia lainnya, saya tergerak oleh kekuatan Dr. Yang, dan kekuatan keluarga serta teman-temannya," kata Wong.
